Jumat, 17 April 2015

PEDOMAN PENELITIAN KUANTITATIF



1
PENELITIAN KUANTITATIF

A. Pengantar


Penelitian kuantitatif memiliki cara pandang positivisme, yaitu cara pandang yang menyatakan bahwa eksistensi kenyataan/realitas sosial dan realitas fisik adalah independent atau terpisah bebas atau berada di luar diri peneliti. Oleh karena itu siapa saja yang akan meneliti realitas tersebut, dapat mengamati atau mengukurnya, dan apabila pengamatan/pengukurannya tidak bias maka hasil-hasil penelitian tersebut dapat dikategorikan sebagai pengetahuan ilmiah (scientific knowledge). (Borg: 2003, p.14).
Cara pandang positivisme memiliki karakteristik sebagai berikut: 1) asumsi bahwa  realitas adalah objektif, terpisah di luar peneliti, dapat diamati dan diukur, 2) tujuan penelitian adalah mendeskripsikan dan menjelaskan hubungan antar variabel yang diukur, 3) fokus pada reduksi realitas menjadi variabel dan variabel dapat diukur dengan instrumen dan menghasilkan data numerik, 4) asumsi metodologis : proses deduktif, hubungan antar variabel, sebab-akibat, desain statistik telah ditentukan sebelum penelitian, bebas konteks (context-free), hasil prediksi-eksplanasi dapat digeneralisasikan, validitas dan reliabilitas dapat diketahui, 5) analisis data menggunakan analisis statistika, 6) peranan kajian teoretik sangat dominan untuk menjelaskan dan menjawab pertanyaan penelitian/rumusan masalah, 7) Data kuantitatif berpusat pada unit  analisis dan berbentuk distribusi. (Borg: 2003, p.25 – Creswell : 2008, p.52 – Creswell: 1994, p.5 –McMillan:2006, p.13 – Neuman : 1997, p. 14, Cohen: 2007, p.8).
Penelitian kuantitatif memusatkan perhatiannya pada gejala yang mempunyai karakteristik tertentu yang bervariasi dalam kehidupan manusia, yang dinamakan variabel. Hakikat hubungan antar variabel dianalisis dengan menggunakan teori yang objektif. Karena sasaran kajian dari penelitian kuantitatif adalah gejala, sedangkan gejala yang ada dalam kehidupan manusia tidak terbatas dan tidak terbatas pula kemungkinan variasi dan hierarkinya. Penelitian kuantitatif berfokus pada variabel, bahkan sebelum penelitian dilakukan telah ditentukan terlebih dahulu variabel yang akan diteliti.

Dalam penelitian kuantitatif pengukuran terhadap gejala yang diamati merupakan hal yang sangat penting. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen yang disusun berdasarkan indikator  dari variabel yang diteliti, kemudian menghasilkan data kuantitatif.


B. Sistematika Penulisan

Halaman judul
Lembar persetujuan
Lembar pengesahan
Lembar pernyataan keaslian
Abstrak
Abstract
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar tabel dan gambar
Daftar Lampiran

BAB I  PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang Masalah
B.     Pembatasan Masalah
C.     Perumusan Masalah
D.     Tujuan Penelitian
E.     Kegunaan Hasil Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI
A.   Tinjuan Pustaka
B.   Kerangka Berpikir
C.   Hipotesis Penelitian

BAB III PROSEDUR  PENELITIAN
A.   Tempat dan Waktu Penelitian
B.   Metode Penelitian
C.   Populasi dan Sampel
D.   Instrumen Penelitian
E.    Teknik Analisis Data
F.    Hipotesis Statistika

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.   Deskripsi Penelitian
B.   Analisis Data Penelitian
C.   Pembahasan

BAB V           SIMPULAN DAN  SARAN 
A.     Simpulan
B.     Saran

DAFTAR  PUSTAKA
LAMPIRAN 
1)    Instrumen
2)    Data Hasil Penelitian (Data Variabel Terikat dan  Variabel Bebas)
3)    Pengujan Persyaratan Analisis
4)    Hasil perhitungan koefisien korelasi, dan reliabilitas pada setiap variabel
5)    Perhitungan pengujian Hipotesis

C.  PENJELASAN ISI SISTEMATIKA
BAB I  PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Penelitian lazimnya dilakukan untuk menjawab keingintahuan peneliti dalam mengungkapkan suatu gejala/fenomena/masalah yang harus dicari jawabannya. Pada bagian ini Peneliti harus dapat mengungkapkan adanya kesenjangan antara harapan (das sollen) dan kenyataan (das sein) baik kesenjangan teoritik ataupun kesenjangan praktis yang melatarbelakangi permasalahan yang akan diteliti. Dalam latar belakang masalah dapat juga dipaparkan secara ringkas teori, temuan-temuan penelitian, hasil diskusi ilmiah maupun pengalaman atau pengamatan pribadi yang terkait dengan masalah yang akan diteliti sebagai justifikasi permasalahan.

B. Pembatasan Masalah
Peneliti membatasi masalah yang akan diteliti sesuai dengan tujuan penelitian. Pembatasan masalah dilakukan agar penelitian lebih terarah, terfokus, dan tidak melenceng kemana-mana. Dalam hal ini perlu dipertimbangkan materi, kelayakan, dan keterbatasan dari peneliti tanpa keluar dari jalur penelitian ilmiah.

C. Perumusan Masalah
Peneliti merumuskan masalah dalam bentuk pertanyaan penelitian yang berkaitan dengan  hubungan  atau pengaruh variabel  bebas terhadap variabel terikat. Rumusan masalah merupakan upaya peneliti untuk menyatakan secara eksplisit pertanyaan-pertanyaan yang ingin dicari jawabannya. Perumusan masalah disusun secara ringkas, jelas, dan padat. Rumusan masalah yang baik akan menggambarkan jenis, sifat maupun hubungan antar variabel yang diteliti.

D. Tujuan Penelitian
Berisi uraian tentang tujuan melaksanakan penelitian dan memilih objek yang diteliti. Pernyataan tujuan penelitian disusun secara ringkas dengan sistem pointers atas tujuan meneliti sub-sub permasalahan yang diteliti (sesuai dengan masalah penelitian yang dirumuskan).

E. Kegunaan Hasil Penelitian
Peneliti mengungkapkan secara spesifik manfaat  yang akan dicapai yang dapat disumbangkan dalam:
1.  Pengembangan ilmu pengetahuan.
2.  Pemecahan masalah praktis dalam bidang kajian

BAB II  LANDASAN TEORI
                                                                                                    
A. Kajian Pustaka
Peneliti membahas variabel penelitian secara konseptual dari berbagai teori atau konsep para ahli. Kajian konseptual ini dimulai dari variabel terikat (Y) dilanjutkan dengan variabel bebas (X).  Untuk setiap variabel penelitian dituntut menggunakan minimal 2 (tiga) rujukan. Kajian konseptual tidak sekedar mencantumkan konsep-konsep secara runtut dari berbagai sumber tetapi hasil analisis dari berbagai konsep, kemudian membandingkan hasil analisis berbagai konsep. Dalam membandingkan hasil analisis berbagai konsep ditemukan persamaan dan perbedaan. Persamaan itu menjadi dasar sintesis yang akan menjadi  konsep/konstruk dari variabel yang akan diteliti.

B.  Kerangka Berpikir
Berisi uraian singkat dan padat mengenai konsep dasar pemilihan topik permasalahan dan perumusan masalahnya yang didasarkan pada alur pemikiran yang dibentuk dari landasan teori yang telah ditulis dan fakta yang kemungkinan terjadi di lapangan. Untuk lebih memperjelas alur pemikiran tersebut, diupayakan untuk dicantumkan skema hubungan antara objek-objek yang diteliti (variabel penelitian). 
Peneliti mendeskripsikan kajian berupa penalaran yang bersifat deduktif dari konsep-konsep setiap variabel, yang mengarah ke hubungan sebab akibat antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dalam kerangka teoretik ini peneliti membahas keterkaitan antara X dan Y yang didukung oleh teori yang sudah ada/atau hasil pemikiran peneliti yang didukung oleh argumentasi yang logis untuk menghasilkan hipotesis penelitian. Kerangka teoretik ini dijadikan sebagai dasar dalam mengarahkan penyusunan hipotesis penelitian. Hal yang terpenting dari kerangka teoretik ini adalah hasil pemikiran peneliti tentang adanya kemungkinan keterkaitan logis antara variabel X dengan variabel Y.
C.  Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian sebagai jawaban sementara atas pertanyaan penelitian dan berbentuk pernyataan tentang karakteristik populasi yang merupakan hasil dari proses teoretik. Hipotesis penelitian dirumuskan berdasarkan kerangka teoretik. Hipotesis dapat dibuat dengan rumusan jawaban “0” atau Hipotesis Nol (Null Hypothesis) dengan lambang Ho dan rumusan jawaban alternatif (Alternative Hyphotesis) dengan lambang Ha. Hipotesis dibuat berpasangan untuk satu jenis hubungan/pengaruh/perbedaan/ interaksi antara satu/beberapa variabel dengan variabel lainnya.
Hipotesis tidak ada pada penelitian yang bersifat deskriptif karena suatu hipotesis hanya dapat diuji dengan kalkulasi dari sekumpulan data-data dari objek yang diteliti dengan teknik-teknik statistik.


BAB III PROSEDUR PENELITIAN

A.    Tempat dan Waktu Penelitian
Peneliti mendeskripsikan di mana lokasi penelitian dilakukan dan kurun waktu yang digunakan selama penelitian mulai dari penyusunan rencana (proposal) sampai dengan penyusunan laporan penelitian itu selesai dilakukan.

B.     Metode Penelitian
Peneliti menjelaskan pendekatan, metode, teknik yang digunakan dalam penelitian, variabel penelitian dan konstelasi penelitian yang ditetapkan. Konstelasi penelitian mengambarkan bagan hubungan/pengaruh antar variabel
Contoh :
·         Penelitian Korelasi
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, metode survei dan teknik korelasional.
Variabel terikat adalah Y dan variabel bebasnya adalah X. Konstelasi Penelitiannya adalah
X             Y

C.   Populasi dan Sampel
Peneliti menjelaskan unit analisis dan unit sampling, populasi yang akan diteliti yang meliputi populasi target dan populasi terjangkau, teknik pengambilan sampel dan tahap-tahap pengambilan sampel, serta penentuan ukuran sampel yang akan digunakan secara representatif mewakili populasi.

D.    Instrumen Penelitian/Alat Pengumpul Data
Menjelaskan semua alat pengambilan data yang dipergunakan, proses pengumpulan data, dan teknik penentuan kualitas instrumen (validitas dan reliabilitas). Apabila instrumen tidak valis atu tidak reliabel maka data hasil penelitian juga kurang baik dan tidak ada manfaatnya. Oleh karena itu, instrumen penelitian sebelum digunakan untuk mengambil data, terlebih dahulu harus diujicobakan terhadap sebagian anggota dari populasi penelitian. Data hasil uji coba, dianalisis untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya.
Hasil uji validitas dan reliabilitas data harus disertakan dalam lampiran. Khusus instrumen hasil belajar, selain validitas dan reliabilitasnya maka perlu diketahui tingkat kesukaran dan daya pembeda (discriminating power) dari setiap butirnya.

D.   Teknik Analisis Data
Peneliti mengemukakan secara rinci teknik-teknik yang akan digunakan untuk menganalisis data, hingga dihasilkan sajian data terolah yang dapat diinterpretasi. Metode yang umum digunakan adalah metode statistika baik deskriptif ataupun indukktif (inferensial), serta uji persyaratan analisisnya.

E.   Hipotesis Statistika

Peneliti menuliskan hipotesis statistika berupa simbol atau lambang parameter statistika yang menggambarkan pernyataan tentang karakteristik populasi yang merupakan jawaban sementara atas pertanyaan penelitian. Pernyataan tersebut berbentuk proposisi sebagai hasil dari kerangka teoretik. Jumlah hipotesis statistika sesuai dengan hipotesis penelitian.


BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.     Deskripsi Penelitian
Peneliti menjelaskan hasil penelitian yang telah diolah dari data mentah dengan mempergunakan statistik deskriptif seperti ukuran letak (median, kuartil, dan desil), gejala sentral seperti rata-rata hitung, rata-rata ukur, maupun penyajian data dalam bentuk distribusi yang disertai grafik histogram untuk setiap variabel (data variabel terikat (Y) dan data variabel bebas (X)) yang dilengkapi dengan interpretasi data.

B.     Analisis Data Penelitian
Peneliti melakukan analisa terhadap permasalahan yang diuji. Analisa dapat dilakukan dengan mendeskripsikan output pengolahan data statistik. Apabila melakukan uji statistik, perlu dilakukan terlebih dahulu uji persyaratan statistik dengan uji statistik tertentu. Misalnya pengujian normalitas dan homogenitas dengan menggunakan uji statistik tertentu.
Dalam analisis data ini, membahas Uji persyaratan analisis disesuaikan dengan statiska inferensial yang digunakan dan Pengujian hipotesis.

C.     Pembahasan
Penulis melakukan pembahasan lebih lanjut terhadap hasil akhir analisis data. Terhadap hipotesis yang diterima barangkali tidak ada persoalan, tetapi bagi hipotesis yang ditolak harus diberikan dugaan yang menjadi penyebabnya. Peneliti membahas hipotesis yang tidak teruji dengan mengemukakan argumentasi mengapa hipotesis tidak teruji termasuk keterbatasan penelitian. Atau hipotesis yang teruji dibahas berdasarkan teori dan/atau hasil-hasil penelitian yang relevan untuk menunjukkan apakah hasil penelitian mendukung atau menolak teori dan/atau hasil-hasil penelitian yang relevan.
Pembahasan akan lebih mendalam jika dikonfrontir atau didiskusikan dengan hasil penelitian orang lain yang relevan/

BAB V  SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Peneliti mendeskripsikan kesimpulan yang merupakan tesis atau hipotesis penelitian yang teruji atau hipotesis penelitian yang didukung oleh data empiris.

B.  Saran
Peneliti menuliskan saran yang berasal dari pemikiran peneliti yang berkaitan dengan operasional implikasi penelitian kepada berbagai pihak terkait dengan masalah penelitian.

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN 
Lampiran   1  Instrumen
Lampiran   2  Hasil Uji coba instrumen
Lampiran   3  Kisi-kisi Akhir  (sesudah Uji coba)
Lampiran   4  Data Hasil Penelitian (Variabel Terikat dan data dari variabel bebas)
Lampiran   5  Pengujan  Persyaratan Analisis
Lampiran   6  Penghitungan Besaran Statistik, misal koefisien korelasi, reliabilitas indikator
Lampiran   7  Pengujian Hipotesis (perhitungan statistik uji, hasil dan kesimpulan uji)

C. Proposal Penelitian Kuantitatif

Proposal penelitian adalah penjelasan singkat dari peneliti mengenai rencana penelitian yang akan dilakukan. Proposal terdiri dari unsur-unsur berikut :

   Halaman Cover
   Lembar Pengesahan
A.   Judul
B.   Latar Belakang Penelitian
C.   Rumusan Masalah
D.   Tujuan Penelitian
E.   Teori atau Konsep Yang Digunakan (Minimal 2 Teori Untuk Masing-Masing Variabel)
F.   Kerangka Pemikiran
G.   Metode Penelitian
H.   Daftar Pustaka
I.     Outline Penelitian (pada lembar tersendiri)

Proposal tediri dari  8-12 halaman, spasi 1,5 line, huruf time new roman 12 , ukuran kertas A4 70 gram dengan margin 2,5 cm. Proposal dilengkapi dengan lembar pengesahan dari PPKI dan tidak diperkenankan dijilid.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar