Jumat, 24 Desember 2010

BAHAN AJAR MICRO TEACHING

MATERI KULIAH
Mata Kuliah : Micro Teaching

KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
Keterampilan mengajar bagi seorang guru adalah sangat penting kalau ia ingin menjadi guru yang professional.Jadi, disamping dia harus menguasai sumbstansi bidang studi yang diampu, keterampilan dasar mengajar juga merupakan keterampilan penunjang untuk keberhasilannya dalam proses belajar mengajar.
Dewasa ini sudah banyak dikembengkan model-model pembelajar efektif yang lebih banyak menekakan pada aktivitas belajar siswa di dalam kelas. Kendatipun demikian, model pembelajaran tersebut tidak dapat mengabaikan keterampilan-keterampilan yang sangat mendasar ini.
Keterampilan dasar mengajar ini merupakan panduan pengajaran mikro dengan menggunakan perangkat Sydney Micro Skills (1973). Keseluruhan keterampilan dasar tersebut adalah:
1. Keterampilan Bertanya
2. Keterampilan Memberi Penguatan
3. Keterampilan Mengadakan variasi
4. Keterampilan Menjelaskan
5. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
6. Keterampilan Memimpin Diskusi Kelompok Kecil
7. Keterampilan Mengelola Kelas
8. Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan

1. KETERAMPILAN BERTANYA

1. Pengantar
Dalam proses pembelajaran, guru perlu memberikan pertanyaan dan murid memberikan jawaban dari pertanyaan yang diajukan guru.
Keterampilan mengajukan pertanyaan ini sangat penting dikuasai guru agar pertanyaan kepada siswa tersebut menjadi bermakna.
Pengertian dan Rasional keterampilan bertanya bertujuan untuk memperoleh informasi untuk memperoleh pengetahuan dan meningkatkan kemampuan berpikir. Pertanyaan yang diberikan bisa bersifat suruhan maupun kalimat yang menuntut respon siswa.

2. Tujuan-tujuan memberikan pertanyaan adalah:
1) Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu pokok bahasan.
2) Memusatkan perhatian siswa terhadap suatu pokok bahasan atau konsep.
3) Mendiagnosis kesulitan-kesulitan khusus yang menghambat siswa belajar.
4) Mengembangkan cara belajar siswa aktif.
5) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengasimilasikan informasi.
6) Mendorong siswa mengemukakannya dalam bidang diskusi.
7) Menguji dan mengukur hasil belajar siswa.
8) Untuk mengetahui keberhasilan guru dalam mengajar

3.Komponen-komponen mengajukan pertanyaan:

a.Komponen bertanya dasar
1) Pengungkapan pertanyaan secara jelas
2) Pemberian acuan
3) Pemusatan
4) Pemindahan giliran
5) Penyebaran
6) Pemberian waktu berpikir
7) Pemberian tuntunan

b.Komponen bertanya lanjut
1) Mengubah tuntutan kognitif
2) Mengatur urutan pertanyaan
3) Menggunakan pertanyaan pelacak
4) Meningkatkan interaksi

4.Prinsip-prinsip Mengajukan Pertanyaan :
a. Kehangatan dan antusias
b. Perlu dihindari:
1) Mengulangi pertanyaan sendiri
2) Mengulangi jawaban sendiri
3) Menjawab pertanyaan sendiri
4) Mengajukan pertanyaan yang memancing jawaban serempak
5) Mengajukan pertanyaan ganda
6) Menentukan siswa yang menjawab sebelum pertanyaan diajukan


2. KETERAMPILAN MEMBERI PENGUATAN

1.Pengertian
Penguatan adalah suatu respon terhadap suatu tingkah laku dan penampilan siswa. yang dapat menimbulkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut.
2. Jenis Penguatan:
a. Penguatan Verbal;
1) kata
2) kalimat
b. Penguatan Nonverbal;
1) mimik atau gerakan badan,
2) mendekati,
3) memberi sentuhan atau memberi kegiatan yang menyenangkan,
4) simbol atau benda maupun penguatan tak penuh seperti “yah, jawabanmu sudah baik tetapi masih perlu disempurnakan”

3.Tujuan pemberian penguatan:
1) Menumbuhkan perhatian siswa
2) Memelihara motivasi siswa
3) Memudahkan siswa
4) Meminimalkan perilaku negatif dan memdorong tumbuhnya perilaku positif

4.Prinsip-prinsip pemberian penguatan:
1) Hangat dan antusias
2) Bermakna
3) Respon positif
4) Jelas sasaran
5) Segera
6) Bervariasi

3. KETERAMPILAN MENJELASKAN
1. Pengertian
Menjelaskan adalah penyajian informasi secara lisan yang diorganisasikan secara sistematik yang bertujuan untuk menunjukkan hubungan, antara sebab-akibat, yang diketahui dan yang belum diketahui.
2. Tujuan menjelaskan:
1) membantu siswa untuk memahami rumus, dalil, dan prinsip,
2) melibatkan siswa untuk berpikir,
3) mendapatkan balikan mengenai pemahaman siswa,
4) membimbing siswa dalam proses belajar untuk memecahkan masalah.

3. Prinsip-prinsip Menjelaskan:
1) Penjelasan harus relevan denngan tujuan kegiatan belajar-mengajar,
2) Penjelasanharus sesuai dengan tingkat kemampuan dan latar belakang siswa,
3) Penjelasan harus sesuai dengan usia siswa,
4) Penjelasan harus bermakna bagi siswa.

4. Komponen Keterampilan Menjelaskan:
a. Merencanakan:
1) Isi pesan (materi)
2) Penerima pesan (siswa)
b. Menyajikan suatu penjelasan
1)Kejelasan
2) Penggunaan contoh dan ilustrasi
3) Pemberian tekanan
4) Balikan

5. Langkah-langkah Menjelaskan:
1) merencanakan penjelasan
2) menyajikan penjelasan

4. KETERAMPILAN MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN

1. Pengertian
Yang dimaksud dengan keterampilan membuka pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan situasi siap mental dan menimbulkan siswa agar terpusat perhatian pada apa yang dipelajari.
Yang dimaksud dengan menutup pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari siswa.

2. Tujuan Membuka dan Menutup Pelajaran
a. Tujuan membuka pembelajaran:
1) Menimbulkan perhatian dan memotivasi siswa
2) Menginformasikan cakupan materi dan batas tugas
3) Melakukan apersepsi
4) Mengaitkan peristiwa aktual dengan pelajaran

b. Tujuan menutup pembelajaran:
1) Mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam belajar
2) Mengetahui tingkat keberhasilan guru dalam melaksanakan pembelajaran
3) Membuat rantai kompetensi antara materi sekarang dengan pembelajaran akan datang
3. Komponen Membuka dan Menutup Pembelajaran:
a. Komponen Membuka pembelajaran:
1) Menarik perhatian siswa
2) Menimbulkan motivasi
3) Memberikan acuan
4) Membuat kaitan
b. Komponen Menutup pembelajaran:
1) Meninjau kembali
2) Mengevaluasi
3) Membuat simpulan atau ringkasan materi
4) Memberikan tugas yang signifikan ( sesuai,bermakna,dan bermanfaat)

5. KETERAMPILAN MENGADAKAN VARIASI
1.Pengertian
Variasi dalam kegiatan belajar mengajar adalah proses perubahan yang dilakukan guru dalam pengajaran yang dikelompokkan dalam tiga kelompok yaitu; variasi dalam gaya mengajar, variasi dalam menggunakan alat dan media pembelajaran dan variasi dalam pola interaksi dalam kelas.
2.Tujuan Mengadakan Variasi:
1) Menjadikan proses pembelajaran menjadi hidup
2) Menjadikan proses pembelajaran menjadi lebih menarik
3) Memotivasi siswa aktif dalam pembelajaran
3. Komponen Keterampilan Mengadakan Variasi
a. Variasi dalam Gaya Mengajar:
1) Penggunaan variasi suara
2) Pemusatan perhatian
3) Kesenyapan
4) Mengadakan kontak pandang
5) Gerakan badan dan mimik
6) Pergantian posisi guru dalam kelas

b. Variasi Penggunaan Media dan Bahan Pelajaran
1) Variasi alat/ bahan yang dapat dilihat
2) Variasi alat yang dapat didengar
3) Variasi alat yang dapat diraba dan dimanipulasi
c. Variasi Pola Interaksi dan Kegiatan Siswa
Memvariasikan pola interaksi guru-siswa dengan siswa-siswa.
d.Variasi Stimulasi
1) Menerima dan menyokong partisipasi pembelajar dalam kegiatan pembelajaran
2) Memberikan kesempatan pembelajar untuk berpartisipasi
3) Mendorong interaksi kelas
4) Mengenal perilaku siswa sehingga dapat memberikan stimulasi secara tepat

6. KETERAMPILAN MEMBIMBING DISKUSI
1. Pengertian:
Diskusi kelompok adalah merupakah salah satu strategi yang memungkinkan siswa menguasai suatu konsep atau memecahkan suatu masalah melalui suatu proses yang memberi kesempatan berfikir, berinteraksi sosial serta berlatih bersikap positif.

2.Tujuan Membimbing Diskusi Kelompok:
Membimbing diskusi kelompok dimaksudkan agar tujuan diskusi kelompok tercapai secara efisien dan efektif.

3.Komponen Membimbing Diskusi Kelompok:
1) Memusatkan perhatian
2) Memperjelas masalah atau urunan pendapat
3) Menganalisis pandangan siswa
4) Meningkatkan urunan siswa
5) Menyebarkan kesempatan berpartisipasi
6) Menutup diskusi

4.Prinsip-prinsip Pelaksanaan:
1) Diskusi berlangsung secara terbuka
2) Perlu perencanaan dan persiapan yang baik
3) Pemilihan topik diskusi yang relevan dengan tujuan pembelajaran


7.KETERAMPILAN MENGELOLA KELAS

1. Pengertian:
Mengelola kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan keterampilan untuk mengembalikan pada kondisi belajar yang optimal, Apabila terdapat gangguan dalam proses pembelajaran.
2.Tujuan Mengelola Kelas:
1) Mendorong siswa mengembangkan tanggung jawab individual terhadap tingkah
lakunya.
2) Membantu siswa mengerti arah tingkah laku yang sesuai
3) Menimbulkan rasa berkewajiban melibatkan diri dalam tugas dan bertingkah laku yang wajar dan sesuai.
3.Komponen
a. Keterampilan untuk Menciptakan dan Memelihara kondisi Belajar yang Optimal:
1) Menunjukkan sikap tanggap
2) Membagi perhatian
3) Memusatkan perhatian kelompok
4) Memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas
5) Menegur
6) Memberi penguatan
b. Keterampilan yang berhubungan dengan pengembalian kondisi belajar yang optimal meliputi:
1) Modifikasi tingkah laku
2) Pengelolaan kelompok
3)Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah
4. Prinsip-prinsip Penggunaan:
1) Kehangatan, antusias, bervariasi, luwes, penekanan pada hal-hal positif, penanaman disiplin.
2) Perlu dihindari: campur tangan yang berlebihan, ketidaktepatan memulai dan mengakhiri kegiatan, berkepanjangan ( bertele-tele), dan pengulangan penjelasan yang tidak perlu.

8. KETERAMPILAN MENGAJAR KELOMPOK KECIL DAN PERORANGAN
1. Pengertian:
Terjadinya hubungan interpersonal yang sehat dan akrab dapat terjadi antara guru-siswa, maupun antara siswa dan siswa, baik dalam kelompok kecil maupun perorangan.
2.Komponen
1) Keterampilan untuk mengadakan pendekatan secara pribadi
2) Keterampilan Mengorganisasikan
3) Keterampilan Membimbing dan memudahkan belajar siswa
4) Keterampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar mengaja

Sumber:
Harjati,Purwiro. Panduan pada Matakuliah Micro Teaching Prodi Pendidikan Fisika UM Metro































Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran

Ketrampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
MEMBUKA PELAJARAN
Kalimat-kalimat awal yang diucapkan guru merupakan penentu keberhasilan jalannya seluruh pelajaran. Tercapainya tujuan pengajaran bergantung pada metode mengajar guru di awal pelajaran. Seluruh rencana dan persiapan sebelum mengajar dapat menjadi tidak berguna jika guru gagal dalam memperkenalkan pelajaran. Dalam tahap ini, yang perlu dilakukan terlebih dahulu adalah menetapkan sikap dan minat yang benar di antara anggota kelas.

1. Hubungan dengan Kelas
Ada banyak hal yang masih memikat perhatian murid di luar ruangan kelasnya. Hal tersebut dapat membuat murid tidak memerhatikan pelajaran yang disampaikan. Untuk mengatasi hal ini, guru dapat menetapkan titik hubungan antara murid dan pelajaran yang disampaikan. Pembukaan pelajaran harus sesuai dengan minat dan kebutuhan murid. Guru juga harus dapat membangkitkan minat belajar sampai murid dapat memusatkan perhatian mereka kepada pelajaran. Pembukaan pelajaran dengan metode yang terbaik pun tidak akan ada manfaatnya jika tidak mampu membawa murid untuk memusatkan perhatian mereka kepada pelajaran.
Berikut ini beberapa cara yang dapat membangkitkan minat dan perhatian murid saat guru mulai mengajarkan pelajarannya.
a. Berita-berita terkini.
Berita terkini yang sedang marak dibicarakan atau sedang menjadi perhatian dalam masyarakat dapat dipakai untuk mendapatkan minat murid. Murid-murid kelas besar biasanya membaca surat kabar, majalah, mendengarkan radio, dan menonton televisi. Mereka memunyai perhatian pada banyak hal. Guru bisa mendapatkan berita-berita terkini melalui media-media tersebut. Untuk murid- murid kelas kecil, mereka biasa menanggapi kejadian-kejadian yang berkaitan dengan sekolah atau permainan mereka. Guru yang sangat mengetahui aktivitas murid-muridnya sepanjang minggu itu pasti tidak akan menemukan kesulitan dalam hal ini. Adapun informasi tersebut dapat berupa kegiatan murid sepanjang minggu yang bisa diperoleh dengan menanyakannya pada murid.
b. Cerita-cerita dan lukisan
Sebuah cerita yang diceritakan dengan metode yang baik akan membangkitkan dan mempertahankan minat murid terhadap pelajaran yang sedang disampaikan. Sebuah gambar atau benda bisa sangat menarik perhatian anak. Lukisan dari kehidupan sehari-hari merupakan pilihan yang baik untuk menarik minat dan menanamkan sebuah kebenaran kepada mereka.


c. Laporan tentang tugas-tugas
Umumnya, manusia lebih tertarik dengan aktivitasnya sendiri. Oleh karena itu, usahakan untuk membahas pekerjaan rumah murid di awal pelajaran. Kegiatan tersebut bisa menambah semangat murid untuk memulai pelajaran. Selain itu, dengan membahas tugas-tugas yang sudah murid kerjakan di rumah, perhatian kelas dapat diarahkan kepada makna dan pentingnya belajar sendiri. Jangan lupa untuk menyatakan penghargaan atas usaha murid-murid yang telah belajar di rumah.
d. Persoalan yang diandaikan
Persoalan atau pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan dalam pelajaran hendaknya merupakan hal-hal yang biasa terjadi dalam kehidupan murid. Misalnya, “Apa yang akan kaukatakan seandainya ada orang yang bertanya mengapa engkau pergi ke gereja?” atau “Apa yang kau lakukan seandainya kamu disalahkan atas perbuatan yang tidak kamu lakukan?” Persoalan harus disesuaikan sedemikian rupa sehingga mengarah pada pelajaran yang akan disampaikan.
e. Pemakaian alat peraga
Sebuah gambar, peta, benda, atau alat peraga yang lain dapat digunakan secara efektif untuk menumbuhkan minat murid terhadap pelajaran.

2. Menghubungkan Pelajaran
Saran-saran berikut ini merupakan cara-cara yang efektif untuk mengenalkan sebuah pelajaran.
a. Hubungkan pelajaran dengan pelajaran-pelajaran sebelumnya.
Setiap pelajaran baru yang diajarkan merupakan bagian dari kurikulum yang sudah ditetapkan. Pelajaran itu harus dihubungkan dengan pelajaran-pelajaran lain agar menarik perhatian murid dan menajamkan pengertian mereka terhadap rangkaian pelajaran tersebut. Pelajaran dalam pertemuan sebelumnya harus diulang untuk dihubungkan dengan pelajaran yang baru. Hal ini juga dapat menolong murid untuk mengetahui hubungan antara pelajaran- pelajaran yang telah disampaikan dengan isi Alkitab. Metode untuk menghubungkan pelajaran yang sekarang dengan pelajaran sebelumnya harus divariasikan. Seorang guru tidak akan kehilangan waktu mengajarnya bila mengulang pelajaran sebelumnya. Jika seorang guru memunyai waktu 35 menit untuk mengajar, gunakan waktu lima menit pertama untuk menetapkan titik hubungan.
b. Umumkan pokok pelajaran secara wajar
Tidak perlu mengumumkan pokok pelajaran secara resmi. Yang penting adalah bagaimana kita dapat menyajikannya dengan lebih menarik, tetapi penuh dengan keterangan. Penyampaian pokok pelajaran harus menarik minat murid seperti halnya penyampaian pokok berita dalam sebuah surat kabar.
c. Nyatakan sasaran dan tujuan pelajaran.
Banyak pendapat mengenai penyampaian sasaran dan tujuan pelajaran kepada murid. Ada yang berpendapat, sebaiknya hal tersebut disampaikan di akhir pelajaran. Ada juga yang berpendapat untuk menyampaikannya di awal pelajaran. Tidak semua pelajaran harus dilakukan dengan cara yang sama. Jika pelajaran tersebut, misalnya mengenai larangan minuman keras, penginjilan, atau pelajaran khusus tentang perayaan hari-hari tertentu, lebih baik sasaran dan tujuan disampaikan di awal pelajaran.
d. Garis besar harus jelas.
Menyampaikan pokok pikiran atau garis besar pelajaran untuk menarik perhatian sangatlah penting. Penyampaian ini seperti halnya penyampaian tajuk rencana dalam sebuah surat kabar yang dapat menarik minat para pembaca untuk melihat lebih lanjut tulisan-tulisan dalam surat kabar tersebut. Garis besar pelajaran bisa disampaikan dengan lengkap atau hanya ringkasannya saja.

MENGURAIKAN PELAJARAN

Setelah memperkenalkan pelajaran, guru harus mengajarkan pelajaran sesuai dengan rencana yang telah disiapkan. Mutu persiapan dapat terlihat pada waktu pengajaran itu disampaikan. Satu hal yang perlu diingat, jika tidak ada murid yang belajar dari pengajaran tersebut, itu berarti guru belum mengajarkan pelajaran itu. Evaluasi yang terbaik bukanlah apa yang dikatakan guru, tetapi apa yang dipelajari oleh murid.
1. Merangsang Pikiran
Mengajukan pertanyaan merupakan metode yang efektif untuk merangsang pikiran murid. Pancing murid untuk memikirkan sedalam mungkin setiap uraian yang disampaikan oleh guru. Pengujian murid secara teratur bisa menjaga perhatian murid untuk tetap tajam sehingga guru dapat mengetahui sejauh mana murid mendapat manfaat dari pelajaran itu.
Satu cara untuk menuntun pikiran adalah dengan menerapkan pola pemikiran yang deduktif. Pola ini dimulai dengan guru menyebutkan satu prinsip atau pernyataan umum yang diikuti sejumlah lukisan atau ilustrasi. Kemudian libatkan murid dengan meminta mereka mencari contoh-contoh selanjutnya dari kehidupan mereka sendiri.
2. Doronglah Pengungkapan
Selain dirangsang untuk berpikir, murid juga perlu didorong untuk mengungkapkan pikirannya. Doronglah murid dengan menolong mereka mengemukakan penafsiran dan pengertiannya sendiri mengenai pelajaran itu. Cara yang terbaik untuk melaksanakan hal ini ialah dengan metode pengajaran induktif. Mula-mula guru mendapat bantuan murid untuk mengumpulkan fakta atau ilustrasi yang ada hubungannya dengan pelajaran. Sebagai hasilnya, murid-murid akan dapat menemukan hukum- hukum, prinsip-prinsip umum, atau tujuan pelajaran itu sendiri. Pengetahuan atau pengalaman murid-murid dapat dipakai untuk mencapai prinsip ini.


3. Menerapkan Kebenaran
Guru perlu membimbing murid-muridnya dalam keadaan khusus di mana murid harus mempraktikkan prinsip-prinsip iman Kristen mereka. Hal ini bisa membawa pertumbuhan rohani yang baik bagi murid. Guru yang terus-menerus menitikberatkan penerapan maupun pengetahuan yang diperoleh murid dapat membawa murid-muridnya belajar dan menerapkan pelajaran itu pada pilihan, tingkah laku, tindakan, sikap, dan keseluruhan hidup rohani mereka.


MENUTUP PELAJARAN

Jangan akhiri pelajaran dengan tiba-tiba. Penutup harus dipertimbangkan dengan sebaik mungkin agar sesuai. Guru perlu merencanakan suatu penutup yang tidak tergesa-gesa dan juga dengan doa sekitar tiga sampai lima menit.
1. Merangkum Pelajaran.
Sebagai penutup, hendaknya guru memberikan ringkasan dari pelajaran yang sudah disampaikan. Ringkasan pelajaran sudah tidak lagi berupa diskusi kelas atau penyampaian garis besar pelajaran, tetapi berisi ringkasan dari hal-hal yang disampaikan selama jam pelajaran dengan menekankan fakta dasar pelajaran tersebut. Misalnya, kebenaran- kebenaran yang penting dalam pelajaran, pelajaran praktis yang telah diajarkan, penerapan akhir yang harus dibuat, Kristus dinyatakan sebagai Juru Selamat orang berdosa, atau bagaimana pelajaran dapat dilakukan di rumah, sekolah, atau saat beraktivitas.
2. Menyampaikan Rencana Pelajaran Berikutnya.
Waktu menutup pelajaran merupakan saat yang tepat untuk menyampaikan rencana pelajaran berikutnya. Guru dapat memberikan kilasan pelajaran untuk pertemuan berikutnya. Diharapkan hal ini dapat merangsang keinginan belajar mereka.
Sebelum kelas dibubarkan, ungkapkanlah pelajaran yang akan disampaikan minggu depan dan kemukakan rencana-rencana di mana murid dapat mengambil bagian dalam pelajaran mendatang.
a. Bangkitkan minat
Guru tentu ingin murid-muridnya kembali di pertemuan berikutnya dengan penuh semangat. Oleh karena itu, biarkan murid pulang ke rumah mereka dengan satu pertanyaan atau pernyataan yang mengesankan, yang dapat membangkitkan minat dan rasa ingin tahu mereka. Sama seperti seorang penulis yang mengakhiri sebuah bab dalam cerita bersambung, yang membuat pembaca ingin segera tahu bab berikutnya. Dengan cara yang sama, guru dapat mengakhiri pelajarannya dengan penutup yang “berklimaks” sehingga seluruh kelas menantikan pelajaran berikutnya dengan tidak sabar.



b. Memberikan tugas
Tugas-tugas harus direncanakan dengan saksama, bahkan sebelum pelajaran dimulai. Perlu diingat pula sikap guru yang bersemangat dalam memberikan tugas akan mempengaruhi minat dan semangat para anggota kelas.

Sumber:
• Teknik Mengajar, Clarence H. Benson, , halaman 80–85, Gandum Mas, Malang, 1980.


Keterampilan Menjelaskan dan Bertanya

Ketrampilan Bertanya Dasar
Umumnya orang bertanya jika ia ingin mengetahui apa yang belum diketahuinya. Didalam kelas, guru bertanya kepada swiswa untuk berbagai tujuan.
a. Tujuan penggunaan keterampilan bertanya :
(1) menarik siswa dalam pokok pembicaraan
(2) menumbuhkan rasa ingin tahu siswa,
(3)mengembangkan cara belajar siswa akatif,
(4)mengetahui kesulitan belajar siswa
(5) memotifasi siswa mwgeluarkan pendapat,
(6) mengukur hasil belajar siswa.
b. Yang perlu diperhatikan dalam mengajukan pertanyaan:
(1) Kehangatan dan keantusiasan,
(2) kebiasaan-kebiasaan yang kurang baik diantaranya:
(a) mengulangi pertanyaanya sendiri
(b) mengulangi jawaban siswa
(c) menjawab pernyataan sendiri
(d) memancing jawaban serentak,
(e) mengajukan pertanyaan ganda,
(f) menentukan siswa sebelum pertanyaan ditemukan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar